Walikota Danny Pomanto Silaturahmi dan Doa Bersama Seribu Pengurus Masjid se- Kota Makassar

MAKASSAR - Walikota Makassar Moh Ramdhan "Danny" Pomanto silaturahmi dan doa bersama dengan pengurus masjid se - Makassar, di Masjid Raya, Sabtu (24/12/2022).

Baca juga: TP PKK Barru Dinahkodai Hasnah Syam Juara Harapan Satu Lomba Video Tertib Administrasi Sekertariat

Diikuti perwakilan pengurus dari 1.302 masjid se-Kota Makassar, kegiatan ini diselenggarakan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Makassar.

Turut hadir dalam silaturahmi dan doa bersama, yakni perwakilan dari Kementrian Agama Kota Makassar, Ketua DMI Kota Makassar M Yunus, dan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Masykur Yusuf.

Baca juga: Kirab Merah Putih, Kapolri: Jaga Semangat Persatuan untuk Menuju Indonesia Emas 2045

Di hadapan pengurus masjid se-Kota Makassar, Danny Pomanto menyebut bahwa DMI adalah organisasi yang sangat strategis, terlebih dunia saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Kata Danny Pomanto, ada banyak tantangan yang dihadapi dunia saat ini, seperti bencana populasi di mana terjadi pertumbuhan manusia yang semakin tidak terkontrol.

Baca juga: Gubernur Andi Sudirman Hadiri Sertijab Kepala Perwakilan BPK RI Sulsel

Masalah lain yakni bencana alam yang terjadi di mana-mana akibat perubahan iklim, hingga persoalan geopolitik.

"Dunia hari ini tidak baik-baik saja, tapi bukan berarti kita harus pesimis, " singkat Danny.

Baca juga: Bawa Air dan Tanah, Utusan Kraton Kasunanan Surakarta Datang ke Padepokan SH Terate di Madiun

Di tengah kondisi saat ini, perkuatan keimanan ummat menjadi sangat penting. Bahkan belum lama ini, Danny mengumpulkan tokoh-tokoh agama melalui Forum Sipakainge.

Forum tersebut dihadiri perwakilan dari enam agama resmi. Yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Baca juga: Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin Buka Rakernas 2022, Harapkan Solusi Peningkatan Daya Saing dan Kesejahteraan Perajin

"Ini adalah forum di mana kita bisa saling berbagi, forum kita saling menghargai. Saya sampaikan, boleh kita berbeda-beda, boleh kita berbeda mashab, tapi masalah muamalah harus kita bersatu, ” tutupnya.(***)